Sangat
banyak orang Indonesia yang senang menyeruput kopi. Saat sarapan atau
pada sore hari, kopi sering menjadi bagian dari ritus keseharian kita.
Saat menerima tamu, kopi juga tak jarang jadi suguhan utama. Selama ini,
kopi jarang diidentikkan dengan minuman sehat. Kopi sering didakwa
menjadi pemicu lambung perih dan beraneka gangguan kesehatan lainnya.
Namun, ternyata ada 7 fakta mengejutkan tentang kopi yang mungkin Anda
belum tahu.
1. Kopi bisa mencegah depresi.
Banyak
penyeruput kopi pagi akan bilang bahwa minuman itu bisa melambungkan
semangat. Namun, kini ada fakta ilmiah yang membuktikan itu. Sebuah
penelitian yang dilakukan Harvard School of Public Health yang
dipublikasikan di Archives of Internal Medicine bulan lalu mengungkapkan
bahwa para wanita yang secara teratur menyesap kopi berkafein memiliki
risiko depresi 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang tak
pernah minum kopi. Penelitian ini, yang diikuti sekelompok wanita selama
10 tahun, menemukan fakta bahwa semakin banyak kita mengonsumsi kopi
(hingga enam cangkir per hari), semakin menjauh depresi.
2. Bisa ikut membantu kita mencapai bobot tubuh yang sehat.
Menyesap
espresso atau cappuccino setelah makan bukan sekadar sebuah kebiasaan
yang membuat kita jadi rileks. “Saat menyeruput kopi seusai makan, tubuh
Anda jadi memproses makanan yang diasup tersebut secara lebih lambat,”
kata Chris Kilham, seorang peneliti kedokteran, pendiri Medicine Hunter,
Inc. dan penulis buku Psyche Delicacies. Menurut David Levitsky, Ph.D.,
seorang profesor ilmu gizi Cornell University, “Kafein menurunkan
menurunkan tingkat pemrosesan makanan saat perut menurunkan isinya ke
duodenum, bagian dari usus halus di mana perncernaan terjadi, serta
meningkatkan metabolisme.” Namun, ingat cara kerjanya bukan seperti
mukjizat. Menenggak kopi tidak membuat bobot Anda turun, hanya membantu
Anda mencapai berat badan sehat.
3. Bisa mendongkrak kesuburan pria.
“Penelitian
telah menunjukkan bahwa kafein berdampak positif kepada motilitas
sperma, kemampuan sperma untuk bergerak ke arah sel telur, dan bisa
meningkatkan peluang terjadinya kehamilan,” kata John Wilcox, MD, FACOG,
endokrinologis reproduksi di HRC Fertility, California. Bahkan, sebuah
penelitian lain yang dilakukan di University of Sao Paulo menemukan
fakta bahwa motilitas sperma terlcatat jauh lebih tinggi pada penenggak
kopi dibandingkan dengan mereka yang tidak suka menyeruputnya.
4. Bisa mengundang bakteri.
Wow!
Anda mungkin mengira bahwa tempat yang mengandung paling banyak bakteri
di rumah Anda adalah tempat cuci piring atau tempat sampah. Namun,
ternyata wadah di mesin pembuat kopi Anda ada di puncak daftar. Sebuah
studi yang dilakukan oleh NSF International, menemukan fakta bahwa wadah
mesin pembuat kopi seingkali mengandung jamur dan bakteri,” kata Robert
Donofrio, Ph.D., Direktur Laboratorium Mikrobiologi NSF International.
Untuk mencegahnya, ikuti dengan cermat protokol yang disarankan produsen
mesin yang Anda gunakan. Kalau tidak, Anda bisa menggunakan cuka untuk
membersihkannya secara menyeluruh. Tuang cuka ke wadah tersebut, lalu
diamkan selama 30 menit. Setelah itu, bersihkan residu cuka dengan
emnjalankan mesin dua-tiga kali. Beres.
5. Menurunkan risiko kanker kulit.
Sebuah
penelitian yang dilakukan di Brigham dan Women’s Hospital mengungkapkan
fakta bahwa wanita yang menyesap lebih dari tiga cangkir kopi per hari
memiliki 20% lebih rendah risiko terkena basal cell carcinoma dan pada
pria risikonya mengecil 9%.
6. Kopi tidak benar-benar adiktif.
Liz
Applegate, Ph.D., staf pengajar dan Direktur Gizi Olah Raga di
University of California di Davis, menjelaskan bahwa kafein tidak
bersifat adiktif. “Kafein adalah stimulan pikiran dan World Health
Organization (Organisasi Kesehatan Dunia) menyatakan bahwa membandingkan
tindakan mengasup kafein dan obat-obatan adalah tindakan keliru karena
orang dapat mengurangi asupan kafein tanpa mengalami masalah psikologis
dan fisik serius yang biasa terjadi pada kasus kecanduan.”
7. Kopi tidak benar-benar membuat Anda sakit perut.
Jika
Anda menuding kopi saat merasa ada yang tak enak pada perut Anda,
sebaiknya kunjungi dokter untuk mencari tahu apa akar permasalahan dari
masalah perut tersebut. Menurut Lauren Gerson, MD, M.Sc., associate
professor kedokteran dan gastroenterologi di Fakultas Kedokteran
Universitas Stanford, “Tak ada bukti dari penelitian-penelitian yang
pernah diulas bahwa kopi menyebabkan maag atau rasa sakit pada pasien
penderita maag.” Ia juga mencatat bahwa tak ada bukti bahwa kopi menjadi
pemicu nyeri perut pada penderita masalah pencernaan. Namun, ada satu
persoalan pencernaan yang bisa diperburuk oleh kopi. Dr. Gerson
menjelaskan bahwa menyesap kopi bisa memperparah gejala nyeri ulu hati
karena kopi merangsang produksi asam lambung.